Visi:
- Bernyalanya kembali api persaudaan sejati yang profetis dalam karya pendidikan untuk misi jaman ini.
Misi:
- Meningkatkan relasi kepada Tuhan dan sesama bertumpu / berakar pada relasi Allah Tri Tunggal ( Bapa Putra dan Roh Kudus) dalam masyarakt majemuk. Hidup yang meghidupkan
- Menghidupi spiritualitas secara holistic
- Menumbuhkembangkan karakter dan kompetensi yang tangguh antar warga sekolah
- Mengembangkan kepemimpinan partisipatif dan manajemen yang professional
- Memilih dan memutuskan responsifitas dalam terang roh kudus
Sejarah St. Agnes:
Tahun 1923 para romo-romo Kongregrasi Misionaris dari propinsi Belanda datang melakukan karya misi ke Indonesia menggantikan para pendahulunya yaitu para romo Jesuit sebagai pengembang misi suci di vikariat Surabaya dan sekitarnya. Mereka adalah Romo Theophilus de Backere, Romo Emile Sarneel, Romo Johannes Wolters, Romo Theodorus Heuvelmans dan Romo Cornelius Klamer.
Momen ini menjadi jalan awal kehadiran dan pengabdian suster-suster S.Sp.S. di Indonesia. Dengan perantaraan Romo Theophilus de Backere CM dikirimlah 7 suster SSpS ke Surabaya. Pada awalnya kedatangan suster-suster S.Sp.S. tersebut adalah untuk pelayanan perawatan di Rumah Sakit yang akan didirikan di Surabaya. Ditengah perjalanan berkarya di RKZ dikembangkan juga karya di Blitar dibidang pendidikan.
Pada waktu itu di Paroki St. Joseph di Blitar terdapat 7 orang indonesia yg beragama katolik kesemuanya berasal dari Jawa Tengah sedangkan umat katolik lainnya adalah bangsa Belanda. Karya para suster nampaknya terus berkembang, maka tahun 1926 mulai dirintis pembukaan biara di sana dan dikenal dengan nama Biara Roh Kudus. Dan atas kebutuhan sebuah lembaga untuk mewadahi karya-karya pendidikan di Blitar maka pada 5 Mei 1927 suster-suster S.Sp.S. mendirikan Joseph Stichting atau Yayasan Joseph yang akta aslinya ditanda tangani oleh Sr. Felicina Agatha Galland dan Sr. Aldegonda Hubertine Everts.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar